FAKTA
1.
Berdagang hanyalah seni menaikan harga. Jika terlalu
banyak pedagang malah akan menyulitkan produsen/pelaku usaha kecil/petani untuk
memasarkan produknya. Pada akhirnya
munculah tengkulak-tengkulak. Kondisi ini hanya akan menguntungkan
perusahan besar saja karena mereka kuat secara modal.
Kenapa kiamat terjadi ketika
semakin banyak pasar/toko/pedagang berdekatan? Karena semua
hanya ingin uang, tapi enggan mengusahakan rezeki. Apakah dengan banyaknya
uang. Maka akan banyak rezeki? Jika semua hanya ingin uang, siapa yang akan
mengusahakan rezeki?. Apakah uang/kertas yang kita punya bisa dimakan?
2.
Kondisi saat ini, banyak sekali yang ingin jadi
pedagang. Padahal semakin banyak pedagang akan semakin menaikan harga-harga
sementara orang yang membeli hanya itu-itu saja yang berakibat barang lakunya
lama dan akan rusak. Akan merugikan pedagang dan kita semua sebenarnya karena
akan menjadi barang kadaluwarsa dan mubazir. Seperti yang kita tahu,
orang-orang yang mebubazirkan makanan adalah teman-teman syetan.
3.
Indonesia adalah Negri yang kaya tapi kenapa
memilih ke luar negri? toh disini dan disana sama-sama mencari rezeki?. Hal ini
terjadi karena masyarakat yang kurang terkomunikasikan kebutuhanya. Bertindak
individual. Rakyat adalah asset yang paling berharga, dengan bekerja ke luar
negri justru yang dibuat maju adalah negri yang didatangi.
4.
Jika kebutuhan pokok selalu ada dan stabil maka
kemajuan sektor lain akan lebih mudah terwujud.
5.
Akan lebih baik banyak produsen daripada banyak
pedagang. Ini yang akan membuat hasil melimpah. Dengan Swalayan Bersama akan
semakin melimpah karena kemudahan memasarkan. Rakyat akan terdorong untuk
berproduksi.
6.
Banyaknya pedagang adalah reaksi dari mahalnya
harga-harga karena mampatnya dunia perdagangan. Rakyat kesulitan memasarkan
hasil produksi, kemudian memilih untuk menjadi pedagang. Sebenarnya, semakin
lancar perdagangan maka semakin lancar pula orang berproduksi. Swalayan Bersama
akan punya posisi disini yaitu memudahkan dan memperlancar perdagangan.
7.
Jika ekonomi rakyat kacau, maka kesejahteraan
akan semakin sulit dicapai.
8.
Jika semua murah maka pegawai negri/abdi
negara/pegawai swasta lainya akan
sejahtera karena gaji yang diperoleh sudah cukup untuk membeli kebutuhan
sehari-hari. Karena yang terpenting adalah nilai tukar uang itu, BUKAN nominalnya.
Meskipun nominalnya banyak tapi barang-barang menjadi mahal akan sama saja.
Dengan Swalayan Bersama barang akan semakin murah karena efek yang akan
ditimbulkan nantinya. Nilai mata uang akan semakin kuat.
9.
Ketika tidak ada yang kaya sekali dan tidak ada
yang miskin sekali. Maka kita akan menjadi bangsa yang maju. Keadilan ekonomi
akan terwujud dengan Swalayan Bersama. Kemiskinan ada kalanya timbul karena
tidak adanya kesempatan yang sama untuk berusaha. Karena pada prinsipnya
manusia ingin memperbaiki kualitas hidupnya.
10.
Masyarakat sekarang cenderung ingin yang mudah
dan praktis. Swalayan Bersama memberi kemudahan kepada konsumen dan produsen.
11.
“Uang
palsu” adalah bukan hanya uang yang dicetak secara ilegal saja. Orang tidak
bekerja tapi mendapat uang banyak, sama saja membuat uang palsu. Karena uang
adalah alat tukar, yang diperoleh dari kerja/jasa/produksi yang bisa ditukarkan dengan kerja/jasa/hasil
produksi orang lain. Banyaknya uang palsu akan membuat ekonomi suatu Negara
menjadi rapuh karena uang sebagai alat tukar jumlahnya melebihi yang dibutuhkan
dalam kondisi riil. Semakin banyak uang palsu, semakin tidak berharga uang
tersebut sebagai alat tukar.
12.
Hidup itu “ijol-ijolan”’(tukar-menukar)
dalam hal kebutuhan materi. Pengusaha beras ingin membeli motor, pengusaha
konveksi ingin membeli sayur, petani sayur ingin membeli motor dan seterusnya.
13.
“Gantian”
(generasi sekarang akan digantikan generasi anak cucu kita), jadi perlu
bersama-sama membangun hal-hal baik agar mewariskan hal-hal yang baik pula.
Swalayan Bersama adalah Sistem yang baik yang bisa diwariskan untuk kebaikan
generasi berikutnya.
14.
Kapitalisme bisa diibaratkan seperti papan
diatas air yang ditekan sebagian sisinya (ujung papan ditekan). Menenggelamkan
sebagian dan mengangkat sebagian yang lain. Kapitalisme mengorbankan/menenggelamkan
dan menyengsarakan yang lain sementara itu membuat sebagian terangkat dan hidup
berfoya-foya (kaum kapitalis).
15.
Rusaknya ekonomi di Negara yang katanya maju
seperti Amerika atau Jepang adalah karena terlalu tergantung kepada uang. Lupa
hakikat kebutuhan manusia yang sesungguhnya yaitu rezeki. Maka gelandangan dan
kelaparanpun menjadi bertambah banyak di Negara yang katanya maju ketika
terjadi krisis ekonomi yang mengguncang sektor keuangan mereka.
16.
Rezeki adalah: pertama yaitu segala sesuatu yang
didapat dari Allah melalui kegiatan budidaya dan alam (bertani, beternak,
menambang dll) yang kedua adalah mengolah/meningkatkan nilai ekonomis dari yg
pertama. Pekerjaan selain itu hanyalah “tarik-ulur”
uang. Dunia perdagangan adalah perantara saja. Harus dikuasai bersama.
17.
Swalayan Bersama adalah sistem yang bisa dipakai
tidak hanya untuk kebutuhan pokok saja. Tetapi segala barang bisa dimasukan.
Karena pada dasarnya semua pelaku usaha ingin “dibantu dijualkan”.
18.
Swalayan Bersama dapat dipahami sebagai sistem
yang “membantu mengecerkan tanpa harus si
pemilik barang menunggu barang tersebut sampai laku”. Pemilik barang bisa
lebih berkonsentrasi pada usaha-usaha meningkatkan jumlah hasil produksi. Tanpa
harus membuang-buang waktu untuk kegiatan memasarkan produk.
19.
Jika barang kita ingin dibeli orang
lain/mendapatkan untung, maka kita juga harus memberi kesempatan/mengusahakan
yang lain untuk berproduksi sehingga tercipta kondisi saling membeli. Tidak mungkin ekonomi berjalan kalau ada yang
sangat kaya sekali dan ada yang daya belinya lemah sekali (orang miskin,
pengangguran dll).
20.
Tengkulak sebaiknya ditiadakan demi kestabilan, keadilan dan kebaikan ekonomi bersama.
Karena sebenarnya mereka melakukan kegiatan ekonomi yang kurang efektif dan
efisien.
21.
Melemahkan kapitalisme yaitu dengan menerapkan
Swalayan Bersama dimana saja. Agar para kapitalis tidak menguasai Sumber Daya
Manusia tidak menguasai Sumber Daya Alam nya. Manusia akan menjadi individu
pencari rezeki tidak harus menjadi budak kapitalis. Inilah yang akan membangun
kemandirian tiap bangsa di mana saja.
22.
Prinsip ekonomi BUKAN “Pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan untung
sebesar-besarnya”. Itu adalah prinsip kapitalisme. Prinsip ekonomi
kerakyatan yang adil adalah ketika kita mendapatkan rezeki, bagaimana caranya
orang lain juga bisa mendapatkan rezeki. Karena orang lain itu juga akan membesarkan/medidik generasi
setelah kita. Dengan rezeki yang dia peroleh.
23.
Jika prinsip-prinsip Islam dalam ekonomi
dipraktekan dengan nyata dan damai melalui dunia perdagangan, maka syiar akan
lebih mudah dipahami. Umat akan mengerti betapa Indah, Damai dan Adil nya Islam.
24.
Tidak selamanya orang menjadi pegawai / pejabat
/ pns / karyawan. Tetapi akan selamanya orang membutuhkan rezeki dari Allah.
Swalayan Bersama memberikan kesempatan yang sama untuk mendapat rezeki kepada
semua.
25.
Membeli di Swalayan Bersama berarti membeli
barang milik saudara sendiri.
26.
Barang ada karena diproduksi bukan karena
perdagangan. Agar produksi berjalan stabil dan terus-menerus maka kegiatan produksi
harus dijamin keuntunganya. Bukan malah memberikan keuntungan terlalu besar
kepada tengkulak karena jelas bahwa tengkulak tidak akan bisa memberikan
kontribusi pada peningkatan volume barang yang diproduksi.
27.
Sampai saat ini sering terjadi kepanikan harga
yang berakibat mengerek kenaikan harga-harga yang lain. Menciptakan kekacauan
ekonomi karena tidak adanya kontrol.
28.
Manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali
menjadi tanah. Dari tanah pula tubuh manusia mendapatkan rezeki makanan untuk
hidup. Maka perlu memberi kemudahan kepada mereka yang mengusahakan rezeki dari
tanah tersebut. Yaitu petani, peternak dll.
29.
Ada
kalanya kita berpikir/bekerja untuk kepentingan pribadi atau keluarga. Tapi,
ada kalanya pula kita HARUS berpikir untuk kepentingan bersama. Membangun
Swalayan Bersama misalnya. Dengan memikirkan/bekerja untuk kepentingan bersama
maka kita secara tidak langsung telah memudahkan kepentingan pribadi dan masa
depan generasi setelah kita nantinya.
Penjelasan selanjutnya silahkan klik
disini: http://swalayanbersama.blogspot.com/2015/07/perbedaan-pasar-tradisional-pasartoko.html